Utang dan penghasilan itu kan tetanggaan sebenarnya.
Kayaknya ada 3 jenis alasan mengapa orang berutang.
Alasan pertama :
Mereka yang terpaksa berutang karena benar-benar kepepet. Kayak saya dulu, berutang karena memang nggak punya duit. Karena untuk menghasilkan uang 1-2juta sebulan saja, luar biasa sulitnya.
Akhirnya satu-satunya cara tercepat, terpaksa ngutang demi menyambung hidup. Entah itu pinjam ke teman, atau satu per satu perhiasan istri digadaikan. Cincin kawin sudah menghilang dijual demi bisa makan.
Alasan kedua :
Berutang untuk modal menjalankan usaha. Entah itu memulai atau mengembangkan usahanya. Mereka yang punya alasan ini, biasanya selalu punya prinsip, “Usaha itu ya pake modal.”
Jadi menurut mereka, untuk memulai atau mengembangkan usaha ya perlu modal. Biasanya, cara paling mudah untuk dapat modal adalah dengan meminjam uang dari teman, sodara, orangtua, atau dari Bank.
Alasan ketiga :
Mereka yang ngutang demi memenuhi kebutuhan hidup (bukan untuk bertahan hidup). Ini agak beda dengan dengan alasan pertama. Biasanya karena lingkungan. Misal karena orangtua mendesak untuk punya rumah, maka diajukanlah KPR.
Yang ini memang sudah jadi kelaziman. Karena sebagian besar orang menganggap, “Kalau nggak KPR ya nggak akan punya rumah” Atau “kalau nggak kredit ya nggak akan punya mobil”
Semuanya bermuara pada penghasilan.
Dalam konteks bertahan hidup, kalau penghasilannya besar, nggak mungkin kebingungan mau makan apa. Sehingga nggak perlu ngutang kesana kemari.
Dalam konteks usaha, kalau cara pandang terhadap penghasilannya tepat, sebenarnya ada cara lain untuk memulai atau mengembangkan usaha tanpa perlu modal uang. Atau kalaupun memang butuh modal, nggak perlu ngutang ke si A, B, C.
Dalam konteks kebutuhan hidup. Kalau cara pandangnya benar tentang rezeki, sebenarnya bisa nggak perlu KPR untuk punya rumah. Tapi karena nggak berani atau nggak punya cara berpikir bahwa “BISA KOK PUNYA RUMAH CASH”, akhirnya jalur termudah digunakan ; pinjam uang bank.
Nggak menyalahkan siapapun. Silakan saja, semua punya pilihan hidup masing-masing. Meski, memang sih…ujungnya ini soal kapasitas diri. Karena memang kapasitas diri itu berbanding lurus dengan daya tampung diri kita terhadap rezeki.
Pengen punya cendol seember, ya siapkan ember. Jangan bawa cangkir mungil.
***
Dikutip secuil dari buku The Science Of Wealth.
#2019LunasUtang
#TheScienceOfWealth